Selasa, 13 Desember 2011
Semangat anak-anak SMA N 1 Lendah semakin menjadi, tatkala surat dari dinas itu dibacakan oleh Ibu Harwiyati. Isinya, bahwa mereka diharapkan bisa pentas pada tanggal 25 November 2011 di Alun-alun wates ketika upacara PGRI dan atau KORPRI (katanya dijadikan satu). Surat itu jelas resmi. Setelah latian berjalan dan mendekati tanggal yang telah ditentukan, ternyata Dinas Pendidikan (Ibu. SRI MULATSIH D.R, M.Pd) mengundur jadwal pentas menjadi tanggal 15 Desember 2011. Waktu berlalu sehingga jadwal latian semakin mepet dan kami (pelatih+anak2) mati-matian latian, bahkan sehari bisa 3 kali latian.Karena menurut beliau pada tangga 15 Des 2011 itu merupakan resepsi dan akan di hadiri oleh SRI SULTAN HB X.
Namun, harapan itu putus ketika kami diberi tahu bahwa kami tidak jadi dipentaskan karena tidak ada dana. Sungguh terlalu memang, dinas yang notabene adalah pengayom sekolah sekaligus siswa telah mengecewakan anak-anaknya. bagi kami, kalw hanya masalah dana tidak harus sampai membatalkan "kontrak". Sungguh memalukan. Kalau memang tidak ada dana kenapa tidak "bilang" saja kalau "kami hanya bisa membantu segini", saya yakin siswa mau iuran buat pentas mereka. Permintaan maaf tak cukup menghapuskan rasa :"ndongkol" di hati kami. Apalagi para siswa, bereka pasti berfikir yang bersangkutan adalah orang yang tidak bertanggungjawab.
Pada akhirnya Kepala Sekolah dan Ibu Harwiyati lah yang minta maaf pada anak2nya. Lucu. Kasian, mereka harus menanggungmalu. Kepala Dinas hanya kirim permintaan maaf, tak berani datang langsung ke hadapan kami. Sungguh terlalu.
0 komentar:
Posting Komentar