Banjaran Arjuna

Jumat, 01 Juli 2011



ARJUNA adalah putra Prabu Pandudewanata, raja negara Astinapura dengan Dewi Kunti/Dewi Prita putri Prabu Basukunti, raja negara Mandura.
Arjuna merupakan anak ke-tiga dari lima bersaudara satu ayah, yang dikenal dengan nama Pandawa.
Dua saudara satu ibu adalah Puntadewa dan Bima/Werkudara.
Sedangkan dua saudara lain ibu, putra Pandu dengan Dewi Madrim adalah Nakula dan Sadewa.
Arjuna seorang satria yang gemar berkelana, bertapa dan berguru menuntut ilmu.
Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana.
Arjuna pernah menjadi Pandita di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning.
Arjuna dijadikan jago kadewatan membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka.
Atas jasanya itu, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Kaindran bergelar Prabu Karitin dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain ; Gendewa ( dari Bathara Indra ), Panah Ardadadali ( dari Bathara Kuwera ), Panah Cundamanik ( dari Bathara Narada ).
Arjuna juga memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, atara lain ; Keris Kiai Kalanadah, Panah Sangkali ( dari Resi Durna ), Panah Candranila, Panah Sirsha, Keris Kiai Sarotama, Keris Kiai Baruna, Keris Pulanggeni ( diberikan pada Abimanyu ), Terompet Dewanata, Cupu berisi minyak Jayengkaton ( pemberian Bagawan Wilawuk dari pertapaan Pringcendani ) dan Kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kiai Pamuk. Sedangkan ajian yang dimiliki Arjuna antara lain: Panglimunan, Tunggengmaya, Sepiangin, Mayabumi, Pengasih dan Asmaragama.
Arjuna mempunyai 15 orang istri dan 14 orang anak.
Adapun istri dan anak-anaknya adalah :
1. Dewi Sumbadra , berputra Raden Abimanyu.
2. Dewi Larasati , berputra Raden Sumitra dan Bratalaras.
3. Dewi Srikandi
4. Dewi Ulupi/Palupi , berputra Bambang Irawan
5. Dewi Jimambang , berputra Kumaladewa dan Kumalasakti
6. Dewi Ratri , berputra Bambang Wijanarka
7. Dewi Dresanala , berputra Raden Wisanggeni
8. Dewi Wilutama , berputra Bambang Wilugangga
9. Dewi Manuhara , berputra Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati
10. Dewi Supraba , berputra Raden Prabakusuma
11. Dewi Antakawulan , berputra Bambang Antakadewa
12. Dewi Maeswara
13. Dewi Retno Kasimpar
14. Dewi Juwitaningrat , berputra Bambang Sumbada
15. Dewi Dyah Sarimaya.
Arjuna juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu ; Kampuh/Kain Limarsawo, Ikat Pinggang Limarkatanggi, Gelung Minangkara, Kalung Candrakanta dan Cincin Mustika Ampal (dahulunya milik Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung).
Arjuna juga banyak memiliki nama dan nama julukan, antara lain ; Parta (pahlawan perang), Janaka (memiliki banyak istri), Pemadi (tampan), Dananjaya, Kumbaljali, Ciptaning Mintaraga (pendeta suci), Pandusiwi, Indratanaya (putra Bathara Indra), Jahnawi (gesit trengginas), Palguna, Danasmara ( perayu ulung ) dan Margana ( suka menolong ).
Arjuna memiliki sifat perwatakan ; Cerdik pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah.
Arjuna memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Setelah perang Bhatarayuda, Arjuna menjadi raja di Negara Banakeling, bekas kerajaan Jayadrata.
Akhir riwayat Arjuna diceritakan, ia muksa ( mati sempurna ) bersama ke-empat saudaranya yang lain.

RADEN ARJUNA
Arjuna banyak nama lainnya. Arjuna sendiri berarti air jernih tak membekas. Di antara nama-namanya yang lain terdapat: 1. Kumbawali, yang berarti sebagai tempat rasa, 2. Parta, yang berarti berbudi sentausa, 3. Margana, yang berarti bisa terbang, 4. Panduputra, putra Pandu, 5. Kuntadi, yang berarti panah sakti, 6. Endratanaya, yang berarti anak angkat Betara Endra, 7. Prabu Kariti, yang berarti mendapat anugerah Dewa untuk menjadi raja di Tejamaya (tempat Dewa), karena jaya dalam perang atas titah Dewa, 8. Palguna karena dilahirkan di musim Palguna, yakni musim VIII dan karena bisa menaksir kekuatan perang musuh, dan 9. Dananjaya yang berarti menjauhkan diri dari soal-soal harta benda. Sesudah termasuk golongan tua, Arjuna tak mau lagi menggunakan pakaian keemasannya. Akhirnya Arjuna disebut juga titisan Hyang Wisnu.
Arjuna bermata jaitan, berhidung mancung, bersanggul kadal menek, bersunting waderan, tak berpakaian serba keemasan dan permata. Berkain bokongan ksatria.
Arjuna berwanda: 1. Jimat, karangan Panembahan Senapati dan juga Sinuhun Sultan Agung di Mataram, 2. Mangu, karangan Sinuhun Sultan Agung di Mataram, 3. Kanyut, 4. Kinanti, dan 5. Malat.
Wanda Jimat untuk wayang Arjuna adalah asli dari wayang Kraton Surakarta, sebab wanda Jimat itu digunakan bagi wayang sekotak yang disebut juga Kyai Jimat. Tidak boleh dimainkan oleh sembarang dalang wayang itu dan hanya dimainkan oleh raja atau pangeran.

0 komentar:

Posting Komentar