Ra Masyarakat

Selasa, 05 Juli 2011

"Wealah..." Pakir sambat lagi. Sudah lima undangan manten ia datangi, dan ini ada lagi dari Brewu konco lamanya ketika merantau di Kalimantan. Pak Brewu punya hajat menikahkan putri suluhnya yg bernama Retno Ayu Bondhowati dengan teman bisnisnya Sunu Artakudewe. Padahal uang simpanannya sudah licit seminggu lalu. Pak Pakir benar-benar bingung. Apalagi melihat tingkah istrinya yang dari tadi mbesengut, karena suaminya tak bisa memberikan uang buat nyumbang di hajatnya  Pak Brewu.
Demi istrinya itu, akhirnya Pak Pakir pinjam uang sama tetangga. Itupun cuma 25 ribu. Rupanya itu belum bisa meredam amarah sang istri. "Kok cuma 25.000 to, Pak?"
"Lha kwi wae dwit lehku nyileh lho?"
"Pak Brewu ki rak wong sugi to? mosok nyumbang cuma 25.000!"
Sepeninggal istrinya nyumbang, Pak Pakir cuma diam sambil duduk di kursi, disulutnya rokok lintingan yg sejak tadi belum sempat ia rokok.
"Jian wess, okeh wong mantu malah marai bangkrut. Nek ra nyumbang dibilang "ra masyarakat" nek nyumbang ora dwe duwet, nyumbang sethitik muni ra ngumumi, nyumbang okeh bodhol ketel-le" wong ki nek ming nduruti masyarakat malah rusak dewe.

1 komentar:

yuliyanto mengatakan...

munioooooooooooooooo

Posting Komentar