Festival Reog dan Jathilan Provinsi DIY, Upaya Semarakkan Kembali Kaliurang

Jumat, 01 Juli 2011

Juni 15th, 2011 | 21:26
Dinas Pariwisata Provinsi DIY menyelenggarakan Festival Reog dan Jathilan Tingkat Provinsi DIY 2011, di Tlogo Putri Kaliurang, Minggu (19/6). Festival Reog dan Jathilan Tingkat Provinsi DIY mengusung tema“Pengembangan kesenian tradisional sebagai aset wisata budaya yang beranjak pada kearifan lokal”.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY, M.Tazbir menjelaskan, festival reog dan jathilan se-DIY ini diselenggarakan untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan  nilai seni tradisi sebagai salah satu aset budaya.
“Sebagai wahana berekspresi dan berkreasi bagi pelaku seni budaya serta memberikan sajian menarik untuk wisatawan domestic dan manca negara,” ujar Tazbir, Senin, (13/6).
“Festival Reog dan Jathilan se-DIY ini juga dalam usaha meramaikan kembali obykek wisata Kaliurang Kabupaten Sleman yang baru saja terkena musibah erupsi Gunung Merapi,” tambah M.Tazbir.
Ketua Panitia Festival Reog dan Jathilan Se-DIY. Moh.Haliem menerangkan festival diikuti 12 peserta dari kabupaten/kota se-DIY yang terdiri 6 kelompok reog dan 6 kelompok jathilan. Enam (6) kelompok reog tersebut adalah Seneng Bareng (Kabupaten Kulon Progo), Bergodo Mudo (Kabupaten Gunungkidul), Langen Budoyo (Kabupaten Bantul), Suroyodo dan Sri Kuncoro (Kabupaten Sleman), dan OMM 114 (Kota Yogyakarta).
Sementara 6 kelompok jathilan yang mengikuti festival adalah Aryo Penangsang (Kabupaten Kulon Progo), Kusumo Turonggo Mudo (Kabupaten Gunungkidul), Arumsari (Kabupaten Bantul), Kudo Mudo Satrio dan PKJS (Kabupaten Sleman), dan Satrio Mudo Budoyo (Kota Yogyakarta).
Penilaian Festival Reog dan Jathilan Provinsi DIY meliputi aspek kesesuaian tema, nilai edukasi, penyajian, kreatifitas, atraksi, harmoni/keselararasan. Adapun juri berasal dari pakar dan praktisi profesional dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan Propinsi DIY.
Juara I Festival Reog dan Jathilan Provinsi DIY mendapatkan uang pembinaan Rp.5.000.000, trophy dan piagam. Juara II sebesar Rp.4.000.000, trophy dan piagam, Juara III Rp.3.500.000, trophy dan piagam,
Juara Harapan I Rp.3.000.000, trophy dan piagam, Juara Harapan II Rp.2.500.000, trophy dan piagam, dan Juara Harapan III Rp.2.000.000, trophy dan piagam.
“Kita berharap berbagai event seni budaya yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman serta banyak pihak lain dapal menghidupkan kembali gairah pariwisata di Kaliurang,” terang Aji Wulantara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman.
Dengan dukungan banyak pihak itu, pada gilirannya, menurut Aji Wulantara dapat meningkatkan sektor perekonomian pasca terjadinya erupsi gunung Merapi. Aji juga berharap segenap warga masyarakat Kaliurang meningkatkan gairah dan semangat serta persaingan positif.
Disisi lain agar sektor pariwisata Kaliurang lebih kuat lagi diharapkan agar menjalin keterpaduan antara berbagai komunitas yang ada dikawasan tersebut diantaranya pengelola pondok wisata, jasa boga, pedagang asongan, pokdarwis dll. (Jogjanews.com/joe)

1 komentar:

Seneng Bareng mengatakan...

Alhamdulillah, kami juara III

Posting Komentar